Tragedi Mirisi
Lihat berita TV, ada peristiwa yang mirisi, pembagian uang sodakoh berakhir tragedi. Ada yang sampai meninggal dunia, padahal kalau dapat bagian uang paling cuma beberapa ribu…demi uang segitu rela berdesak-desakan.
Aku prihatin
Siapa yang salah ? bukan bermaksud mencari kambing hitam. Kenapa cara membagi uangnya begitu ? Bukankah sekarang banyak berdiri badan atau yayasan pengelola sodakoh, infak dan zakat. Kenapa kok tidak antri ?
Prihatin…
Posted on 17 September 2008, in berita and tagged Prihatin, Tragedi. Bookmark the permalink. 11 Komentar.
Benar-benar tragedi yang menyedihkan..
SukaSuka
Salam
mungkin yang membagikan uang sodakoh tidak percaya pada tetek bengek yang ada ,klo di bagikan sendiri mungkin mendapatkan kepuasan sendiri
sorry bro saya sok tahuuuuuu
SukaSuka
@ Dino : ni malah ada dermawan yang mau bagi2 zakat lagi, moga2 tragedinya tidak terulang.
@doelsoehono : mungkin juga
SukaSuka
Innalillahi
pemerintah harusnya malu tuh, ketahuan rakyatnya masih banyak yg dlm kondisi terpaksa berbudaya ato bernaluri re-but-an sodare2
SukaSuka
@Jiwa musik : klo menurutku sih, pemerintah emang tak tahu malu
SukaSuka
urusan pembagian zakat harusnya malah orang2 miskin ndak perlu antri atau berdesak2an kayak gitu, harusnya pihak pemberi zakatnya yang keliling ngebagiin ke orang2 miskin itu..
SukaSuka
@ika : betul katamu ka, tapi orang kaya kan gak mau repot
SukaSuka
Thanks dah tengok2 blog saia..
Gw link y blogna!
SukaSuka
Iya pak Ngeri… berebut “30rb” nyawa taruhanya.. 😦
SukaSuka
@newbie : emang, demi sesuap nasi nyawa digadaikan….
Indonesia…indonesia…
SukaSuka
Dahulu masih jaman Nabi Muhammad Saw, pembagian Zakat di lakukan dari rumah kerumah.
Zakat di kumpulkan oleh para sahabat nabi setelah itu di bagikan dengan mengetuk rumah-rumah fakir miskin.
Tidak seperti sekarang ini yang berjakat mau enaknya saja.
SukaSuka