Anak Miskin Tidak Boleh Sekolah

Beberapa hari yang lalu, aku membaca sebuah berita di koran. Inti yang aku baca adalah seorang siswi tidak mau lagi sekolah dan memilih untuk membantu ibunya berjualan walaupun telah dibujuk anngota dewan sekalipun yang mengunjunginya di tempat berjualan ibunya.
Penyebab siswa tersebut tidak mau sekolah lagi adalah karena merasa terhina oleh sindiran gurunya yang mengatakan “sekolah kok tidak bayar”. Siswi tersebut anak orang miskin, dia bisa sekolah karena mendapat beasiswa.

Berita ini semakin menambah nilai negatif bahwa “orang miskin tidak boleh sekolah”. Terus terang aya geram dengan lidah berbisa oknum guru tersebut. Tapi saya tidak menyalahkan oknum guru itu. Mungkin dia bisa mengeluarkan kata-kata seperti itu karena lingkungan dan keadaan yang membentuk jiwanya, berkata seenak udel-nya. Lingkungan dalam arti, lingkungan tempat dia tinggal, tetangganya lulusan sarjana seperti dia, bisa menjadi kaya sedangkan dia hidupnya pas-pasan. Kita tentu tahu, gaji guru sedikit, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, jasa mereka tidak ternilai harganya, telah menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa. Tapi guru juga manusia, ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Ada yang tulus memberikan ilmunya, ada juga yang demi uang.

Kembali ke bahasan. Mungkin……sekali lagi mungkin oknum guru tersebut berpikir, sekolah gratis inilah yang menyebabkan kesejahteraan dirinya tidak meningkat. Karena apa? Karena pemerintah tidak bisa mengumpulkan uang banyak dari sekolah, imbasnya kesejahteraan dirinya tidak meningkat.
Benarkah demikian ? Entahlah..! Tapi tidak semua guru adalah oknum, malahan hanya segelintir saja guru yang menjadi oknum. Masih sangat banyak guru yang berhati mulia, bisa menjaga perkataannya, tidak silau oleh harta. Benarkah demikian ? Semoga saja

About sanji0ne

bukan apa-apa, hanya manusia biasa, yang ingin berbagi dengan sesama

Posted on 21 Oktober 2008, in berita and tagged , , , . Bookmark the permalink. 15 Komentar.

  1. sudah saatnya bangsa ini mau senantiasa berpikir positif, mempunyai daya analisa yang tajam dalam menyikapi tantangan zaman…
    Mau meraih kemapanan finansial bersama saya? kuncinya :
    1. Berpikir positif.
    2. Analisa secara seksama terlebih dulu sebelum ambil keputusan.
    3. Ikhlas…
    Selamat membaca blog saya… selanjutnya terserah ANDA..!!!

    Suka

  2. Oknum Guru yang rese seperti itu harus di tindak Tegas!!

    Suka

  3. yg jadi korban lagi2 yg kurang mampu…
    untung dulu ga ada guru yg ngata2in gt padaku gara2 2 thn skul gratis..

    *btw topi jerami OP lover juga?

    Suka

  4. kalau sekolah saja susah.. ya susah juga bangsa kita majunya. Padahal mungkin aja tuh anak sebenarnya brilian dan mampu memberi sumbangsih besar nantinya kelak buat indonesia. Tapi kalau dah adsa yang ‘jahat’ kayak gitu. Huh.. guru yang masih harus dididik lagi itu..

    Suka

  5. @ quantumeconomics : Hemmmmm, berpikir dulu
    @ mercusian : ditindak tapi tidak menghakimi, lho…
    @ mardee : ya, orang miskin emang selalu yang dikorbankan, aku juga suka Onepiece
    @ sandi : kalau sekolah hanya untuk kalangan tertentu saja, kapan bisa berkembang negara ini. iya…gurunya harus disekolahin lagi….

    Suka

  6. betul koi aku setuju dengan pendapatmu
    kapan kita demo aku nanti bagian konsumsi deh

    *ngabisin makanan maksudnya*

    Suka

  7. kok bisa sampe keluar pernyataan kaya gitu ya?

    *geleng-gelang kepala*

    Suka

  8. guru nya keceplosan kali, lha wong di sekolah aj masih banyak pungli. mau ambil rapot kudu ngasih jatah ke guru. terus kalo mau legalisir ijasah aja kudu pake pelicin…
    sekolah gemblung….

    Suka

  9. Keknya sekarang ini makin banyak deh… oknum yg seperti itu, rrrrggghhh…

    Suka

  10. teringat laskar pelangi
    semoga Indonesia masih punya banyak guru seperti bu Mus
    HIDUP INDONESIA!!!

    Suka

  11. Wah parah amat tuh, ngerusak citra korps guru. Tapi di jakarta tren guru sekarang bergeser, saya agak2 gimana ngeliatnya 😛

    Suka

  12. bukan kah semua manusia mempunyai hak pendidikan yg layak di Indonesia ?smoga oknum Guru terbuka hatinya untuk selalu ikhlas dalam memberikan Ilmu .

    Suka

  13. wah kecerdasan emosi guru nya rendah tuh.. harus byk latihan lg.. Salam kenal mas 🙂

    Suka

  14. mas nama panjenengan siapa? ikan koi? kok ga ada di blog ini penjelasan nya? apa sy salah ya? 🙂

    Suka

  15. lagi pusing kali…..

    Suka

Tinggalkan komentar