Arsip Blog

Anak Miskin Tidak Boleh Sekolah

Beberapa hari yang lalu, aku membaca sebuah berita di koran. Inti yang aku baca adalah seorang siswi tidak mau lagi sekolah dan memilih untuk membantu ibunya berjualan walaupun telah dibujuk anngota dewan sekalipun yang mengunjunginya di tempat berjualan ibunya.
Penyebab siswa tersebut tidak mau sekolah lagi adalah karena merasa terhina oleh sindiran gurunya yang mengatakan “sekolah kok tidak bayar”. Siswi tersebut anak orang miskin, dia bisa sekolah karena mendapat beasiswa.

Berita ini semakin menambah nilai negatif bahwa “orang miskin tidak boleh sekolah”. Terus terang aya geram dengan lidah berbisa oknum guru tersebut. Tapi saya tidak menyalahkan oknum guru itu. Mungkin dia bisa mengeluarkan kata-kata seperti itu karena lingkungan dan keadaan yang membentuk jiwanya, berkata seenak udel-nya. Lingkungan dalam arti, lingkungan tempat dia tinggal, tetangganya lulusan sarjana seperti dia, bisa menjadi kaya sedangkan dia hidupnya pas-pasan. Kita tentu tahu, gaji guru sedikit, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, jasa mereka tidak ternilai harganya, telah menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa. Tapi guru juga manusia, ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Ada yang tulus memberikan ilmunya, ada juga yang demi uang.

Kembali ke bahasan. Mungkin……sekali lagi mungkin oknum guru tersebut berpikir, sekolah gratis inilah yang menyebabkan kesejahteraan dirinya tidak meningkat. Karena apa? Karena pemerintah tidak bisa mengumpulkan uang banyak dari sekolah, imbasnya kesejahteraan dirinya tidak meningkat.
Benarkah demikian ? Entahlah..! Tapi tidak semua guru adalah oknum, malahan hanya segelintir saja guru yang menjadi oknum. Masih sangat banyak guru yang berhati mulia, bisa menjaga perkataannya, tidak silau oleh harta. Benarkah demikian ? Semoga saja